Rabu, 23 November 2011

●●6 Perkara yang ALLAH sembunyikan…●●


Allah SWT selesai menciptakan Jibril as dengan bentuk yang cantik, dan Allah menciptakan pula baginya 600 sayap yang panjang , sayap itu antara timur dan barat (ada pendapat lain menyatakan 124, 000 sayap). Setelah itu Jibrail as memandang dirinya sendiri dan berkata:

"Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk yang lebih baik daripada aku?.
Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud.. "Tidak"

Kemudian Jibril as berdiri serta solat dua rakaat kerana syukur kepada Allah swt. dan tiap-tiap rakaat itu lamanya 20,000 tahun.Setelah selesai Jibrail as solat, maka Allah SWT berfirman yang bermaksud:

"Wahai Jibril, kamu telah menyembah aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad. 'Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa, sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentar saja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga. Maka demi kemuliaannKu dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu aku lebih sukai dari solatmu itu. Kerana mereka mengerjakan solat atas perintahKu, sedangkan kamu mengerjakan solat bukan atas perintahKu."

Kemudian Jibril as berkata: "Ya Tuhanku, apakah yang Engkau hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadat mereka?"

Lalu Allah berfirman yang bermaksud. "Ya Jibril, akan Aku berikan syurga Ma'waa sebagai tempat tinggal..."Kemudian Jibrail as meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma'waa.Setelah Jibril as mendapat izin dari Allah SWT maka pergilah Jibril as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap dia mengembangkan dua sayapnya dia boleh menempuh jarak perjalanan 3000 tahun, terbanglah malaikat jibril as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun singgah berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada Allah SWT lalu ia berkata dalam sujud:

"Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya, atau sepertiganya, atau seperempatnya? "

Kemudian Allah swt berfirman yang bermaksud. "Wahai Jibril, kalau kamu dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa perpuluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang mereka kerjakan.... ."

Marilah sama2 kita fikirkan dan berusaha lakukan... Sesungguhnya Allah S.W.T telah menyembunyikan enam perkara yaitu :

* Allah S.W.T telah menyembunyikan rIdhaNya dalam taat.
* Allah S.W.T telah menyembunyikan murkaNya di dalam maksiat.
* Allah S.W.T telah menyembunyikan nama-Nya yang Maha Agung di dalam Al-Quran.
* Allah S.W.T telah menyembunyikan Lailatul Qadar di dalam bulan Ramadhan.
* Allah S.W.T telah menyembunyikan solat yang paling utama di dalam solat 5 waktu.
* Allah S.W.T telah menyembunyikan (tarikh terjadinya) hari kiamat di dalam semua hari.

Semoga kita mendapat berkat daripada ilmu ini. Wallahualam

Sabtu, 20 Agustus 2011

Wanita Pertama Yang Masuk Surga



Dan siapakah nama wanita itu? Dia adalah Muti’ah.
Kaget? Sama seperti Siti Fatimah ketika itu, yang mengira dirinyalah yang pertama kali masuk surga.

Siapakah Muti’ah? Karena rasa penasaran yang tinggi, Siti Fatimah pun mencari seorang wanita yang bernama Muti’ah ketika itu. Beliau juga ingin tahu, amal apakah yang bisa membuat wanita itu bisa masuk surga pertama kali? Setelah bertanya-tanya, akhirnya Siti Fatimah mengetahui rumah seorang wanita yang bernama Muti’ah. Kali ini ia ingin bersilaturahmi ke rumah wanita tersebut, ingin melihat lebih dekat kehidupannya. Waktu itu, Siti Fatimah berkunjung bersama dengan anaknya yang masih kecil, Hasan. Setelah mengetuk pintu, terjadilah dialog.

“Di luar, siapa?” kata Muti’ah tidak membukakan pintu.
“Saya Fatimah, putri Rasulullah”
“Oh, iya. Ada keperluan apa?”
“Saya hanya berkunjung saja”
“Anda seorang diri atau bersama dengan lainnya?”
“Saya bersama dengan anak saya, Hasan?”
“Maaf, Fatimah. Saya belum mendapatkan izin dari suami saya untuk menerima tamu laki-laki”
“Tetapi Hasan masih anak-anak”
“Walaupun anak-anak, dia lelaki juga kan? Maaf ya. Kembalilah besok, saya akan meminta izin dulu kepada suami saya”
“Baiklah” kata Fatimah dengan nada kecewa. Setelah mengucapkan salam, ia pun pergi.
Keesokan harinya, Siti Fatimah kembali berkunjung ke rumah Muti’ah. Selain mengajak Hasan, ternyata Husein (saudara kembar Hasan) merengek meminta ikut juga. Akhirnya mereka bertiga pun berkunjung juga ke rumah Muti’ah. Terjadilah dialog seperti hari kemarin.
“Suami saya sudah memberi izin bagi Hasan”
“Tetapi maaf, Muti’ah. Husein ternyata merengek meminta ikut. Jadi saya ajak juga!”
“Dia perempuan?”
“Bukan, dia lelaki”
“Wah, saya belum memintakan izin bagi Husein.”
“Tetapi dia juga masih anak-anak”
“Walaupun anak-anak, dia juga lelaki. Maaf ya. Kembalilah esok!”
“Baiklah” Kembali Siti Fatimah kecewa.

Namun rasa penasarannya demikian besar untuk mengetahui, rahasia apakah yang menyebabkan wanita yang akan dikunjunginya tersebut diperkanankan masuk surga pertama kali. Akhirnya hari esok pun tiba. Siti Fatimah dan kedua putranya kembali mengunjungi kediaman Mutiah. Karena semuanya telah diberi izin oleh suaminya, akhirnya mereka pun diperkenankan berkunjung ke rumahnya. Betapa senangnya Siti Fatimah karena inilah kesempatan bagi dirinya untuk menguak misteri wanita tersebut.
Menurut Siti Fatimah, wanita yang bernama Muti’ah sama juga seperti dirinya dan umumnya wanita. Ia melakukan shalat dan lainnya. Hampir tidak ada yang istimewa. Namun, Siti Fatimah masih penasaran juga. Hingga akhirnya ketika telah lama waktu berbincang, “rahasia” wanita itu tidak terkuak juga. Akhirnya, Muti’ah pun memberanikan diri untuk memohon izin karena ada keperluan yang harus dilakukannya.

“Maaf Fatimah, saya harus ke ladang!”
“Ada keperluan apa?”
“Saya harus mengantarkan makanan ini kepada suami saya”
“Oh, begitu”

Tidak ada yang salah dengan makanan yang dibawa Muti’ah yang disebut-sebut sebagai makanan untuk suaminya. Namun yang tidak habis pikir, ternyata Muti’ah juga membawa sebuah cambuk.

“Untuk apa cambuk ini, Muti’ah?” kata Fatimah penasaran.
“Oh, ini. Ini adalah kebiasaanku semenjak dulu”
Fatimah benar-benar penasaran. “Ceritakanlah padaku!”
“Begini, setiap hari suamiku pergi ke ladang untuk bercocok tanam. Setiap hari pula aku mengantarkan makanan untuknya. Namun disertai sebuah cambuk. Aku menanyakan apakah makanan yang aku buat ini enak atau tidak, apakah suaminya seneng atau tidak. Jika ada yang tidak enak, maka aku ikhlaskan diriku agar suamiku mengambil cambuk tersebut kemudian mencambukku. Ini aku lakukan agar suamiku ridlo dengan diriku. Dan tentu saja melihat tingkah lakuku ini, suamiku begitu tersentuh hatinya. Ia pun ridlo atas diriku. Dan aku pun ridlo atas dirinya”

“Masya Allah, hanya demi menyenangkan suami, engkau rela melakukan hal ini, Muti’ah?”
“Saya hanya memerlukan keridloannya. Karena istri yang baik adalah istri yang patuh pada suami yang baik dan sang suami ridlo kepada istrinya”
“Ya… ternyata inilah rahasia itu”
“Rahasia apa ya Fatimah?” Mutiah juga penasaran.
“Rasulullah Saw mengatakan bahwa dirimu adalah wanita yang diperkenankan masuk surga pertama kali. Ternyata semua gara-gara baktimu yang tinggi kepada seorang suami yang sholeh.”
Subhanallah.

Jumat, 27 Mei 2011

arti hidup


Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan, nikmatilah.
 
Hidup adalah tantangan, hadapilah. 
  
Hidup adalah anugerah, terimalah. 

Hidup adalah pertandingan, menangkanlah.
 
Hidup adalah tugas, selesaikanlah.
 
Hidup adalah cita-cita, capailah.
 
Hidup adalah misteri, singkapkanlah.
 
Hidup adalah kesempatan, ambillah.
 
Hidup adalah lagu, nyanyikanlah.
 
Hidup adalah janji, penuhilah.
 
Hidup adalah keindahan, bersyukurlah.
 
Hidup adalah teka-teki, pecahkanlah.

Uang, kebahagiaan, kesuksesan, cinta, dan seks, hanyalah bagian-bagian KECIL dari hidup.

Hidup adalah mengejar yang terbaik dalam semua prioritas yang terpenting dalam hidup,

Yaitu: Bangkit dari Kegagalan, Membangun Karakter, Memiliki Integritas, Menjadi seperti apa diri kita kita seharusnya, dan Memberikan yang terbaik bagi sesama…

Senin, 09 Mei 2011

1 Jam Tanpa Dosa

Seorang gadis kecil bertanya kepada ayahnya, "Ayah, bisakah seseorang melewati seumur hidupnya tanpa berbuat dosa?"

Ayahnya menjawab sambil tersenyum : "tak mungkin, nak."

"Bisakah seseorang hidup setahun tanpa berbuat dosa?" tanyanya lagi.

Ayahnya berkata: "tak mungkin, nak."

"Bisakah seseorang hidup sebulan tanpa berbuat dosa?"

Lagi-lagi ayahnya berkata : "Tak mungkin, nak."



"Bisakah seseorang hidup sehari saja tanpa berbuat dosa?" gadis kecil itu bertanya lagi.

Ayahnya mengernyitkan dahi dan berpikir keras untuk menjawab: "mm..... mungkin bisa, nak."

"Lalu.... bisakah seseorang hidup satu jam tanpa dosa? tanpa berbuat jahat untuk beberapa saat, hanya waktu demi waktu saja, yah? Bisakah?"

Ayahnya tertawa dan berkata : "Nah, kalau itu pasti bisa, nak."

Gadis kecil itu tersenyum lega dan berkata : "Kalau begitu ayah, aku mau memperhatikan hidupku jam demi jam, waktu demi waktu, momen demi momen, supaya aku bisa belajar tidak berbuat dosa. Kurasa hidup jam demi jam lebih mudah dijalani, ya?"

Rabu, 13 April 2011

< Sketsa Kehidupan: Impian Semusim bag. I&II >>


Kupandangi mawar-mawar putih di sudut beranda. Tertata apik dan
penuh pesona. Tanaman yang kau rawat dengan kesungguhan dan cinta.
Kilauan embun yang terkena sinar mentari membuat mawar-mawar putih itu
makin indah dan anggun seperti dirimu, bidadariku.

  “Kemarilah, Kak. Lihatlah. Cantik sekali, bukan?! Katamu waktu itu,
membanggakan mawar-mawarmu. Aku tersenyum. Kudekati dan kupeluk engkau
dari belakang.

  “Engkau jauh lebih cantik daripada beribu mawar yang berkilauan,
sayaaaang.…” lembut kuberbisik di telinganya.

  Secepat angin engkau membalikkan badan. Kedua tanganmu memegang
pipiku, perlahan kau pejamkan matamu. Kupandangi kau lekat-lekat.
Tiba-tiba kau belalakkan mata indahmu dengan jenaka.

  “Terima kasih untuk rayuan pulau Seribunya, Kak.”

  Aku benar-benar gemas dibuatnya. Kucubit hidungnya. Bukannya marah,
engkau justru semakin menggodaku. Matamu mengerjap-ngerjap manja.
Seperti kerlip kejora yang membiaskan sinarnya hingga ke lubuk hatiku.

  Andai saja kau masih di sisiku saat ini, adek. Sedang apakah engkau
di sana? Apakah engkau kini sedang menungguku dalam taman bunga di
antara berjuta mawar yang semerbak harum mempesona? Ataukah kini
engkau sedang bermain, bercengkerama dengan buah hati kita dan para
bidadari surga?

  Memilikimu adalah anugerah terindah bagiku. Seorang wanita cantik
beralis tebal dan bermata sebening telaga. Mata yang mampu menyihirku
dengan sorot teduhnya. Perangaimu pun sangat menawan. Lemah lembut dan
halus dalam bertutur kata. Sungguh sangat sempurna. Kecantikan raga
dan kecemerlangan otak yang membalut indahnya jiwa. Engkaulah
bidadariku, adek. Bidadari yang Allah kirimkan untukku. Impian yang
selalu ada di benakku, yang termohon dalam setiap doaku dulu. Impian
yang ternyata hanya semusim kulalui bersamamu.

  Seperti rangkaian slide, otakku memutar kembali peristiwa-peristiwa
bersamamu.

  “Semoga aku bisa menjadi istri yang sempurna untukmu, Kakak. Juga
mampu menjadi ibu yang baik bagi anak-anak kita kelak. Mohon
bimbingannya, Kak.”

  Kucium keningmu dan kupeluk engkau erat. “Aamiin. Insya Allah, Dek.
Akan kulakukan yang terbaik untukmu, sebisaku, semampuku.”  kataku
dalam hati.

  Terbayang betapa bingungnya aku ketika engkau sakit. Berhari-hari
engkau mual dan hendak muntah. Aku kira maagmu kambuh  atau asam
lambungmu kembali mengganggu  karena kebiasaan makan pedas yang paling
sulit engkau bendung. Ternyata aku keliru. Betapa bahagianya waktu
kutahu bahwa ada benihku yang bertumbuh di rahimmu. “Subhanallah,
Alhamdulillah, Allahu Akbar.”  Pekikku saat itu. Aku langsung sujud
syukur begitu mengetahui berita kehamilanmu.

  Sejak saat itu aku menjadi suami yang sangat-sangat protektif.
Berbagai macam buku tentang kehamilan pun mendadak menjadi bacaan
favoritku. Engkau begitu pengertian dengan segala perubahanku. Tak
sedikit pun kau tampakkan ketidaknyamanan karena sikap tegas dan
kerasku.

  Pernah suatu kali kau katakan, “ Kakak, aku sangat bahagia.
Merasakan perhatian dan kasih sayangmu. Menikmati peranku sebagai
istri dan ibu dari calon jundullah kita. Tahukah engkau, Kakak? Aku
sangat senang katika kau mencium perutku dan melantunkan ayat-ayat
suci untuk janin di dalamnya. Tahukah juga, Kakak… waktu aku harus
minum susu padahal aku sangat tak menyukainya? Aku menahan napas,
dalam tiap tegukan, aku pejamkan mata dan bayangkan engkau tersenyum
padaku.”

~~@~~

  Pagi itu kau tampak begitu segar dengan gamis hijaumu. “Kakak,
nanti pulangnya jangan sampai  larut malam ya. Habis Isya, aku harus
kontrol ke dokter kandungan.” pesanmu padaku sambil kau pasangkan dasi
di kerah bajuku.

  “Iya, adek sayaaaang. Insya Allah Kakak usahakan seawal mungkin.
Kalau perlu ,hari ini Kakak cuti aja ya.”

  “Ga usah, Kak. Periksanya kan masih ntar malam. Kerja pun suatu
amanah yang harus Kakak lakukan sebaik mungkin.” Senyummu begitu
manis, membuatku tak hanya ingin bersamamu sepanjang hari ini tapi
juga setiap waktu di sampingmu.

  Langit  belum lagi gelap. Semburat merah saga menghias senja yang
indah. Tak seperti sebelumnya, hari itu aku berhasil pulang lebih
awal. Kulihat engkau di beranda bersama mawar-mawar putihmu. Wajahmu
tampak lain dibanding biasanya. Terlihat bersinar memancarkan
kecantikan yang sempurna. Engkau tampak sangat anggun dalam balutan
gaun putih tulang yang melambai tertiup angin senja.

  “Subhanallah, cantik nian istriku ini.” gumamku dalam hati.

  “Assalamu’alaykum, Adek…”

  “Wa’alaykum salam, Kakak….” engkau tersenyum manis. Penuh takzim
kau cium tanganku.

  Kucium pipinya.  “Cantik sekali, Dek.”

  “Terima Kasih Kakak. Semua ini untukmu.” Bagai seteguk air di
gersangnya gurun. Terasa hilang segala penatku.

  Aku merasa menjadi suami yang paling bahagia. Hidupku berlimpah
cinta dan diperlakukan bak seorang raja.

  “Kakak, maaf kalau kopinya kurang manis.”

  “Tanpa gula pun akan berasa manis jika aku meminumnya sambil
melihatmu, sayang.”

  “Iiiihhhhh, Kakak! Apa-apaan sih.” dengan wajah pura-pura cemberut
kau cubit pinggangku .

  “Kak… Adek minta maaf jika selama ini belum bisa berlaku sebagai
istri yang baik.”

  Lembut kutarik tubuhmu dan kududukkan di pangkuanku. “Engkau tlah
memberiku segalanya, memberi lebih dari yang aku minta. Dan nanti jika
buah hati kita telah lahir, dia akan makin menyemarakkan dan
memperindah hidup kita.”

  Kulihat kepedihan di matanya. Kesedihan yang tak biasa. Tertumpah
air mata meski tanpa kata. Kuseka buliran bening yang menetes di
pipimu.  “Adek, jangan bersedih dooooong. Ada apa sebenarnya? Coba
ceritakan ke Kakak.”

  Engkau mencoba tersenyum. Lagi-lagi tanpa kata. Ada sesuatu yang
terasa begitu dingin menelusup hatiku. Dingin yang menusuk, perih tapi
entah apa, aku sendiri tak tahu.

  “Kakak… Ke luar bentar yuk. Kayaknya dah lama ga jalan-jalan
petang. Sekalian nikmati senja.”

  “Boleh tapi bentar aja ya. Dah mo Maghrib dan lagi, Adek harus jaga
kesehatan. Jangan sampai kecapekan. Usia kandungannya masih empat
bulan. Harus dijaga benar-benar.” Aku berusaha menuruti permintaanya
supaya kesedihan itu lekas berlalu dari wajahnya.

  “Iya, Kakak. Terima kasih banyak ya.” engkau kembali tersenyum.
Kurasakan sesuatu bergejolak di hatiku. Entah mengapa aku merasa
begitu takut kehilanganmu. Kutepis jauh-jauh perasaanku.

  Kudekap engkau erat,“Adek, aku sangat mencintaimu.’ Tak terasa
mataku berkaca-kaca.

  “Aku juga Kak, Insya Allah selamanya meski maut memisahkan kita.”
suaramu bergetar penuh kepedihan.

  Kulepaskan dekapanku,” Sudah Adek, kok jadi bicara seperti itu. Ayo
jalan-jalan, ntar keburu gelap.”

  Senja masih memerah. Langit pun masih tampak sibuk. Burung-burung
kecil beterbangan kembali ke sarangnya, ramaikan suasana senja.
Tanganmu bergelayut erat di lenganku, seakan tak hendak lepas dan
enggan jauh dariku.

  “Kakak, saya ke super market seberang ya. Cuma bentar. Pengen beli
es  krim. Kakak tunggu aja di sini, ok?!”  matamu tlah kembali
berbinar.

  “Engga ah, Kakak mo ikut.”

  “Kakaaaaaaaak… Cuma sebentar, kayak mo ditinggal ke mana aja, sih.”
engkau tersenyum sambil mengerlingkan matamu.

  “Iya deh, tapi hati-hati ya.”

  “Iya Kakak sayaaaaaang.”

  Kuperhatikan engkau menyeberang jalan hingga masuk ke super market
itu. Tak berapa lama berselang, engkau keluar sambil membawa dua buah
es krim di masing-masing tanganmu. Kulihat engkau tersenyum sangat
manis. Jalanmu begitu anggun.

  Tiba-tiba, sebuah mobil melaju dengan sangat kencang. Tanpa ampun,
menabrak tubuh indahmu. Aku segera berlari menghampirimu. Darah
menetes deras dari tubuhmu. Memerah di putih bajumu. Kuangkat engkau.
Kudekap kepalamu dan kuciumi wajah pucatmu. Hatiku serasa dirajam.
Allah....

  “Kakak… aku sangat mencintaimu. Maafkan aku….” engkau berkata
dengan suara yang sangat lemah, hampir tak terdengar. Engkau
tersenyum, begitu damai. Perlahan kau pejamkan matamu.

  Aku tak mampu berkata-kata. Kuperiksa nadimu. Berhenti! Begitu juga
dengan bumi yang aku pijak. Semua seperti berhenti.  Angin menjadi
diam. Langit pun menggelap dan tiba-tiba runtuh di atasku.

  “Innalillahi wa inna illaihi raji’un….” jiwaku serasa turut
melayang, mengunci waktu.

  "Adeeeeeeeeeekkk...!"

~~@~~

  Suara adzan membuyarkan lamunanku. Matahari telah tepat di atas
kepala. Matahari yang sama, yang menyinari hari-hariku ketika
bersamamu.

  Allah, betapa cinta ini telah mengakar dalam hatiku. Menggema
hingga ke lorong-lorong jiwaku. Aku sangat mencintainya, Rabb…. Ku
bersyukur telah Engkau perkenankan aku hidup bersamanya. Inilah jalan
takdir yang harus aku lalui. Kutahu ini adalah ujian bagiku. Ujian
atas sebentuk cinta yang kurasa. Kecintaanku padanya adalah jalan tuk
meraih cinta-Mu. Begitu juga ketika kuharus kehilangannya.
Keikhlasanku tuk melepasnya adalah bentuk terbesar indah cintaku
padanya dan ketaatanku sebagai hamba.

  Bantu hamba ya Rabb… tabahkan hati yang rapuh ini. Penuhi jiwa
hamba dengan ikhlas yang tak terbatas. Dan ijinkanlah cinta ini tetap
bersemayam di kalbu hamba, cinta yang kan terbungkus dengan indah
sebagai hadiah untuknya kelak.

~~@~~


  Kuselesaikan bacaan terakhir surat ar Rahman. Surat yang paling
engkau suka. Telah beberapa kali kuusap buliran air mata yang menetes
di pipiku. Sedari tadi dadaku terasa sesak dan tenggorokanku seperti
tercekat tiap kali aku membaca, "Fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban."
Mengingatkan betapa lalainya diri ini, teramat sedikit syukur yang
terucap padahal begitu banyak nikmat yang telah aku kecap. Terbayang
dirimu juga syahdu suaramu kala engkau melantunkannya.



  Kututup al Qur'anku. Kucium penuh takzim dan kuletakkan di
tempatnya. Biasanya pada jam-jam seperti ini kita masih bercengkerama
dalam tadarus malam. Memperhatikan bacaan dan hafalanmu. Sesekali jika
ada yang keliru, dengan cekatan aku mencubit hidung mungilmu. Kau akan
tersenyum manis, mengerti dengan isyaratku.



  Aku segera beranjak dari mushala. Kulangkahkan kaki keluar dari
ruangan 3 x 4 meter ini. Hembusan angin sejuk menyentuh pipiku. Begitu
lembut seperti sentuhan jemarimu yang membelaiku. Uuuugggghhh! Aku
sangat merindukanmu, Adek....



  Sambil menunggu subuh biasanya kita duduk di bangku ini. Kau
sandarkan kepalamu di pundakku. Kulingkarkan tangan ke tubuhmu seraya
kubelai lembut lenganmu hingga dingin angin tak sedikit pun
mengganggumu. Berdua kita nikmati indah langit yang menjadi atap
terindah bagi halaman belakang rumah kita.



  Masih teringat ketika kau katakan,"Inilah surgaku, Kakak. Tinggal
bersamamu dalam istana kecil kita."  Terpancar binar bahagia dari raut
wajah manismu.



  Kupandangi kerlip gemintang di langit. Terlihat satu bintang yang
paling mempesona. Anganku mengangkasa. Teringat akan sajakmu sebulan
yang lalu.



Someday

Somewhere

Somehow

If you are alone and i'm not there beside you

Don't be disappointed

Don't be angry

Just look at the stars in the sky

U'll see the one bright and smiley

That's me!



Someday

Somewhere

Somehow

If i hurt you and must go away

Don't be disappointed

Don't be angry

Don't throw away all about me and all of our sweet memories

Please remember me....

 [Lovely Rain]



  Mataku memanas, tanganku bergetar. Gemuruh di dada tiba-tiba
menghantam. Semakin lama aku terpejam, sosokmu makin kuat membayang.
"Allah.... Ampuni hamba. Bukan hamba tak rela dengan kepergiannya.
Semua ini begitu tiba-tiba. Engkau tahu hati ini sangat mencintanya.
Bantu hamba ya Rabb...."



  Pandanganku terasa memburam. Gemulai daun-daun palem yang tertiup
angin seperti lambaian selamat tinggal. Sayup-sayup kudengar suara
adzan subuh. Ada gelombang kedamaian yang merambat perlahan mengaliri
nadiku, menggulung ombak galau ketidakberdayaanku....



[by: Lovely Rain]

Minggu, 27 Maret 2011

Arak Menjadi Madu


Pada suatu hari, Omar Al-Khatab sedang bersiar-siar di lorong-lorong dalam kota Madinah. Di hujung simpang jalan beliau terserempak dengan pemuda yang membawa kendi. Pemuda itu menyembunyikan kendi itu di dalam kain sarung yang diselimutkan di belakangnya. Timbul syak di hati Omar AL-Khatab apabila terlihat keadaan itu, lantas bertanya, "Apa yang engkau bawa itu?"
Kerana panik sebab takut dimarahi Omar yang terkenal dengan ketegasan, pemuda itu menjawab dengan terketar-ketar iaitu benda yang dibawanya ialah madu. Walhal benda itu ialah khamar. Dalam keadaannya yang bercakap bohong itu pemuda tadi sebenarnya ingin berhenti dari terus minum arak. Dia sesungguhnya telah menyesal dan insaf dan menyesal melakukan perbuatan yang ditegah oleh agam itu. Dalam penyesalan itu dia berdoa kepada Tuhan supaya Omar Al-Khatab tidak sampai memeriksa isi kendinya yang ditegah oleh agama itu.

Pemuda itu masih menunggu sebarang kata-kata Khalifah, "Kendi ini berisikan madu."
Kerana tidak percaya, Khalifah Omar ingin melihat sendiri isi kendi itu. Rupanya doa pemuda itu telah dimakbulkan oleh Allah seketika itu juga telah menukarkan isi kendi itu kepada madu. Begitu dia berniat untuk bertaubat, dan Tuhan memberikan hidayah, sehingga niatnya yang ikhlas, ia terhindar dari pergolakan Khalifah Omar Al-Khatab, yang mungkin membahayakan pada dirinya sendiri kalau kendi itu masih berisi khamar.

Allah Taala berfirman,
" Seteguk khamar diminum maka tidak diterima Allah amal fardhu dan sunatnya selama tiga hari. Dan sesiapa yang minum khamar segelas, maka Allah Taala tidak menerima solatnya selama empat puluh hari. Dan orang yang tetap minum khamar, maka selayaknya Allah memberinya dari 'Nahrul Khabal'.
Ketika ditanya, "Ya Rasulullah, apakah Nahrul Khabal itu ?"
Jawab Rasulullah, "Darah bercampur nanah orang ahli neraka ! "

Rabu, 23 Maret 2011

Cinta Istimewa Untuk Orang Yang Luar Biasa


BAI FANG LI adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.

Tubuhnya tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri kerja kerasnya setelah jam delapan malam.

Para pelanggannya sangat menyukai Bai Fang Li, karena ia pribadi yang ramah dan senyum tak pernah lekang dari wajahnya. Dan ia tak pernah mematok berapa orang harus membayar jasanya.

Namun karena kebaikan hatinya itu, banyak orang yang menggunakan jasanya membayar lebih. Mungkin karena tidak tega, melihat bagaimana tubuh yang kecil malah tergolong ringkih itu dengan nafas yang ngos-ngosan (apalagi kalau jalanan mulai menanjak) dan keringat bercucuran berusaha mengayuh becak tuanya.

Bai Fang Li tinggal disebuah gubuk reot yang nyaris sudah mau rubuh, di daerah yang tergolong kumuh, bersama dengan banyak tukang becak, para penjual asongan dan pemulung lainnya. Gubuk itupun bukan miliknya, karena ia menyewanya secara harian. Perlengkapan di gubuk itu sangat sederhana. Hanya ada sebuah tikar tua yang telah robek-robek dipojok-pojoknya, tempat dimana ia biasa merebahkan tubuh penatnya setelah sepanjang hari mengayuh becak.

Gubuk itu hanya merupakan satu ruang kecil dimana ia biasa merebahkan tubuhnya beristirahat, diruang itu juga ia menerima tamu yang butuh bantuannya, diruang itu juga ada sebuah kotak dari kardus yang berisi beberapa baju tua miliknya dan sebuah selimut tipis tua yang telah bertambal-tambal. Ada sebuah piring seng comel yang mungkin diambilnya dari tempat sampah dimana biasa ia makan, ada sebuah tempat minum dari kaleng.

Di pojok ruangan tergantung sebuah lampu templok minyak tanah, lampu yang biasa dinyalakan untuk menerangi kegelapan di gubuk tua itu bila malam telah menjelang.

Bai Fang Li tinggal sendirian digubuknya. Dan orang hanya tahu bahwa ia seorang pendatang. Tak ada yang tahu apakah ia mempunyai sanak saudara sedarah. Tapi nampaknya ia tak pernah merasa sendirian, banyak orang yang suka padanya, karena sifatnya yang murah hati dan suka menolong.Tangannya sangat ringan menolong orang yang membutuhkan bantuannya, dan itu dilakukannya dengan sukacita tanpa mengharapkan pujian atau balasan.

Dari penghasilan yang diperolehnya selama seharian mengayuh becaknya, sebenarnya ia mampu untuk mendapatkan makanan dan minuman yang layak untuk dirinya dan membeli pakaian yang cukup bagus untuk menggantikan baju tuanya yang hanya sepasang dan sepatu bututnya yang sudah tak layak dipakai karena telah robek.

Namun dia tidak melakukannya, karena semua uang hasil penghasilannya disumbangkannya kepada sebuah Yayasan sederhana yang biasa mengurusi dan menyantuni sekitar 300 anak-anak yatim piatu miskin di Tianjin. Yayasan yang juga mendidik anak-anak yatim piatu melalui sekolah yang ada.

Hatinya sangat tersentuh ketika suatu ketika ia baru beristirahat setelah mengantar seorang pelanggannya. Ia menyaksikan seorang anak lelaki kurus berusia sekitar 6 tahun yang yang tengah menawarkan jasa untuk mengangkat barang seorang ibu yang baru berbelanja. Tubuh kecil itu nampak sempoyongan mengendong beban berat dipundaknya, namun terus dengan semangat melakukan tugasnya. Dan dengan kegembiraan yang sangat jelas terpancar dimukanya, ia menyambut upah beberapa uang recehan yang diberikan oleh ibu itu, dan dengan wajah menengadah ke langit bocah itu berguman, mungkin ia mengucapkan syukur pada Tuhan untuk rezeki yang diperolehnya hari itu.

Beberapa kali ia perhatikan anak lelaki kecil itu menolong ibu-ibu yang berbelanja, dan menerima upah uang recehan. Kemudian ia lihat anak itu beranjak ketempat sampah, mengais-ngais sampah, dan waktu menemukan sepotong roti kecil yang kotor, ia bersihkan kotoran itu, dan memasukkan roti itu kemulutnya, menikmatinya dengan nikmat seolah itu makanan dari surga.
Hati Bai Fang Li tercekat melihat itu, ia hampiri anak lelaki itu, dan berbagi makanannya dengan anak lelaki itu. Ia heran, mengapa anak itu tak membeli makanan untuk dirinya, padahal uang yang diperolehnya cukup banyak, dan tak akan habis bila hanya untuk sekedar membeli makanan sederhana.

“Uang yang saya dapat untuk makan adik-adik saya….” jawab anak itu.
“Orang tuamu dimana…?” tanya Bai Fang Li.
“Saya tidak tahu…., ayah ibu saya pemulung…. Tapi sejak sebulan lalu setelah mereka pergi memulung, mereka tidak pernah pulang lagi. Saya harus bekerja untuk mencari makan untuk saya dan dua adik saya yang masih kecil…” sahut anak itu.

Bai Fang Li minta anak itu mengantarnya melihat ke dua adik anak lelaki bernama Wang Ming itu. Hati Bai Fang Li semakin merintih melihat kedua adik Wang Fing, dua anak perempuan kurus berumur 5 tahun dan 4 tahun. Kedua anak perempuan itu nampak menyedihkan sekali, kurus, kotor dengan pakaian yang compang camping.

Bai Fang Li tidak menyalahkan kalau tetangga ketiga anak itu tidak terlalu perduli dengan situasi dan keadaan ketiga anak kecil yang tidak berdaya itu, karena memang mereka juga terbelit dalam kemiskinan yang sangat parah, jangankan untuk mengurus orang lain, mengurus diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja mereka kesulitan.

Bai Fang Li kemudian membawa ke tiga anak itu ke Yayasan yang biasa menampung anak yatim piatu miskin di Tianjin. Pada pengurus yayasan itu Bai Fang Li mengatakan bahwa ia setiap hari akan mengantarkan semua penghasilannya untuk membantu anak-anak miskin itu agar mereka mendapatkan makanan dan minuman yang layak dan mendapatkan perawatan dan pendidikan yang layak.

Sejak saat itulah Bai Fang Li menghabiskan waktunya dengan mengayuh becaknya mulai jam 6 pagi sampai jam delapan malam dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang. Dan seluruh uang penghasilannya setelah dipotong sewa gubuknya dan pembeli dua potong kue kismis untuk makan siangnya dan sepotong kecil daging dan sebutir telur untuk makan malamnya, seluruhnya ia sumbangkan ke Yayasan yatim piatu itu. Untuk sahabat-sahabat kecilnya yang kekurangan.

Ia merasa sangat bahagia sekali melakukan semua itu, ditengah kesederhanaan dan keterbatasan dirinya. Merupakan kemewahan luar biasa bila ia beruntung mendapatkan pakaian rombeng yang masih cukup layak untuk dikenakan di tempat pembuangan sampah. Hanya perlu menjahit sedikit yang tergoyak dengan kain yang berbeda warna. Mhmmm… tapi masih cukup bagus… gumannya senang.

Bai Fang Li mengayuh becak tuanya selama 365 hari setahun, tanpa perduli dengan cuaca yang silih berganti, ditengah badai salju turun yang membekukan tubuhnya atau dalam panas matahari yang sangat menyengat membakar tubuh kurusnya.

“Tidak apa-apa saya menderita, yang penting biarlah anak-anak yang miskin itu dapat makanan yang layak dan dapat bersekolah. Dan saya bahagia melakukan semua ini…,” katanya bila orang-orang menanyakan mengapa ia mau berkorban demikian besar untuk orang lain tanpa perduli dengan dirinya sendiri.

Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun, sehingga hampir 20 tahun Bai Fang Li menggenjot becaknya demi memperoleh uang untuk menambah donasinya pada yayasan yatim piatu di Tianjin itu. Saat berusia 90 tahun, dia mengantarkan tabungan terakhirnya sebesar RMB 500 (sekitar 650 ribu rupiah) yang disimpannya dengan rapih dalam suatu kotak dan menyerahkannnya ke sekolah Yao Hua.
Bai Fang Li berkata, “Saya sudah tidak dapat mengayuh becak lagi. Saya tidak dapat menyumbang lagi. Ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan……” katanya dengan sendu. Semua guru di sekolah itu menangis……..

Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, dia telah menyumbangkan disepanjang hidupnya uang sebesar RMB 350.000 ( setara 470 juta rupiah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.

Foto terakhir yang orang punya mengenai dirinya adalah sebuah foto dirinya yang bertuliskan ” Sebuah Cinta yang istimewa untuk seseorang yang luar biasa”.


nb: dari cerita ini kita bisa memetik hikmahnya....ga perlu menjadi orang yang kaya raya untuk menjidi pribadi yang dermawan....subhanaallah.... ^_^


Sumber : (Milis Yahoogroups)

Selasa, 22 Februari 2011

kata-kata bijak ttg cinta



Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.~ Mahatma Ghandi

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.
Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.
Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.
Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain 

perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~ Hamka
Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. (Dale Carnagie)

juka aku jatuh hati


Bismillahirrahmanirrahim...

Ya Allah...
Jika aku jatuh cinta,
Cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya PadaMu,
Agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMu...

Ya Muhaimin...
Jika aku jatuh hati,
Izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut padaMu,
Agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta nafsu...


Ya Rabbana...
Jika aku jatuh hati,
Jagalah hatiku padanya,
Agar tidak berpaling daripada hatiMu...

Senin, 21 Februari 2011

Wanita Yang Indah

"Pandangan mata seorang wanita lebih tajam dan merbahaya daripada tembusan panah yang berbisa. Oleh itu awasilah selalu agar jangan terkena panahan matanya..."

Aduhai wanita sungguh mahal pandangan mu di mata lelaki, tapi kenapa masih ada lagi yang tidak menyedari? Dirimu terlalu agung di mata lelaki dan terlalu mulia di sisi pencipta mu; namun itu semua hanya jika kau tahu mengagungkan dan memuliakan diri mu sendiri. Menjadi wanita adalah satu anugerah yang tepaling indah. Seharum mana pun wangian kasturi tidak mampu menandingi wangian budi pekertimu, lembutnya gumpalan kapas masih tewas dek kelembutan tingkah mu, halusnya butiran pasir yang menjadi peneman setia si pantai masih tidak dapat menandingi halusnya tuturmu.

Duhai wanita sebenarnya, maruah diri yang kau galas lebih berat daripada bongkah bongkah batu yang besar, kau menepis dengan penuh sabar tiap godaan nafsu dunia yang datang bertubi tubi hingga hampir mengheretmu ke kancah yang penuh onar. Percayalah wanita, akan ada bahagia diakhir kesengsaraanmu asal saja kesabaran menjadi bentengmu.


Wanita ku, terima saja makian yang bederu deru ibarat halilintar yang singgah di cupingmu, terima saja itu dengan senyuman dan ambil saja sebagai halwa telinga yang mengajarkan mu erti kesabaran. Itu sebenarnya dendangan sumbang dari bibir bibir sumbing yang ingin melihat mu sungkur. Percayalah akan ada berita manis yang singgah dicupingmu suatu masa nanti asal saja gunung kesabaranmu tidak pernah kau tarah.
Saudara wanitaku, iman mu adalah perisai, agamamu adalah landasanmu disetiap langkah yang kau atur.

Jangan sesekali kau biarkan anasir songsang memperkotak katikan iman mu apatah lagi agama yang kau kandung hanya kerana nikmat duniawi semata mata, jangan kau gadaikan maruahmu yang tidak ada galang gantinya hanya kerana mengejar sesuatu yang tidak mungkin bisa kau kendong. Andai kata kau tersungkur, segeralah bangkit dan sekiranya kau tersasar jauh dari landasan hidupmu atur kembali langkahmu bersama titipan iman dan mulakan dengan langkah yang baru. Sedangkan sang jentayu yang kepatahan sayapnya masih bisa hidup bertongkat paruh apatah lagi kau yang dianugerahkan akal fikiran. Jangan bersedih wahai wanita andai apa yang kau ingini tidak kau beroleh di dunia, syurga itu sentiasa menanti mu. Bulatnya iman dan takwa sumaiyah ketika di hunuskan tombak ditubuhnya, demikian jugalah bulat iman mu harus kepada pencipta mu.

Peganglah kata kata ini, "kau sebenarnya tidak akan tersasar seandainya keimananmu kau jadikan sebagai tunjang dalam kehidupan".

Wanita, biar tawadukmu lebih menggungung daripada kejelitaanmu, biar keayuan mu terpancar dek kerana lemah gemalainya perilaku, biar kebijaksanaan mu terpampang oleh tingginya ilmu mu. Jangan sesaat pun kau lupa setianya masyitah pada Tuhannya, agungnya kasih khadijah kepada agamanya dan perjuangan srikandi srikandi agama terdahulu. Jadikan agama mu sebagai tunjang yang memperkasakan akidah mu, biar kesabaranmu manjadi benteng perjuanganmu dan lebarkan iman mu dengan sejuta lapis sifat mahmuda. Jadilah kita wanita paling bahagia.

Artikel Cinta ini telah dikirimkan oleh saudari Sarah Gurlz

Jumat, 18 Februari 2011

4 lilin

4-lilin.jpgAda 4 lilin yang menyala,
Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Lilin Yang pertama berkata:
lilin-1.jpg“Aku adalah Damai
Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Lilin Yang kedua berkata:
lilin-1.jpg“ Aku adalah Iman
Sayang aku tak berguna lagi.
Manusia tak mau mengenalku,
Utnuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:
lilin-1.jpgAku adalah Cinta
Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.
Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.
Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga…
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:
“ Ekh apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
lilin-1.jpg“Jangan takut,
Janganlah menangis,
selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:
Akulah
HARAPAN”
4-lilin.jpgDengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….
…dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!!!

Selasa, 15 Februari 2011

about love


Cinta adalah ketika kau menyingkirkan perasaan, napsu, dan romantika dalam persahabatan. Dan menemukan bahwa kau masih peduli pada orang itu. Memberi seseorang seluruh cintamu bukanlah suatu jaminan bahwa seseorang tersebut akan mencintaimu kembali! Jangan mengharapkan cinta kembali! Hanya tunggulah, cinta itu akan tumbuh dalam hatinya, tapi jika hal itu tidak terjadi, tampunglah cinta itu akan tumbuh dalam dirimu.
 
Hanya butuh 1 menit untuk dapat suka dengan seseorang, hanya butuh 1 jam untuk menyukai seseorang dan 1 hari untuk mencintai seseorang tapi butuh waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang. Pergilah untuk seseorang yang membuatmu tersenyum karena hanya butuh senyuman untuk membuat hari yang gelap terlihat terang.
Ada masanya dalam hidup ketika kamu merasa sangat merindukan seseorang dan kamu berharap dapat mengambil dia dari mimpimu dan memeluknya dalam kehidupan nyata! Bermimpilah apa yang kamu ingin mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah apa yang kamu ingini karena kamu hanya mempunyai satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan semua hal yang kamu ingin lakukan. 

nb: di artikel ini ga ada siapa penulisnya..

Senin, 14 Februari 2011

apa arti setia??????


setia…??? hmm….!!!

   Setia adalah suatu perbuatan atau perasaan yang dilakukan atau dikendalikan oleh pikiran emosional seseorang dengan melihat dan merasakan suatu kejadian yang berhubungan dengan kehidupan pribadi maupun kelompok.
 
Setia dalam kehidupan Pribadi adalah suatu bentuk tanggungjawab yang harus dijalankan karena kepentingan diri sendiri, konsekuensi dari apa yang diperbuat, dilakukan dan dihasilkan….!!!


Setia dalam kehidupan Kelompok, sama halnya dalam kehidupan Pribadi akan tetapi lebih bersifat temporer….!!!


” Setia atau Kesetiaan “ dua kata yang hampir mempunyai kesamaan makna, yaitu mengabdikan keyakinan hati/perasaan terhadap orang lain yang membuat diri kita merasa aman dan terlindungi, yang membuat kita jadi bahagia, yang membuat kita bisa bertahan hidup……. yang bisa mengatasi segala permasalahan hidup kita……..!!!!
itulah
 
Setia yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang berhati ” Tulus dan Konsekuen

Sabtu, 12 Februari 2011

VALENTINE DAY (HARI BERKASIH SAYANG) Menurut pandangan Islam


Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ?
 
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)
 
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita temui jargon-jargon (simbol-simbol atau  iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk merayakan Valentine. Dengan  dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar, radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.

 SEJARAH VALENTINE:
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.

Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.
 
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
 
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
 
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
 
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu) ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat  dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih sayang.

PANDANGAN ISLAM 
Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?
 
Mari kita renungkan firman Allah s.w.t.:
Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya. (Surah Al-Isra : 36)

Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui) dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa, kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.
 
Oleh kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut) kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

artikel by: tripod

Jumat, 11 Februari 2011

mampukah kita menjadi lelaki seperti ini?


Base on True Story..

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah
senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya
diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua.
mereka menikah sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah
istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa
digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga
seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang
lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi,
dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja
dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya
tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari
rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan
siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan
selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan
apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi,
pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya
setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan
sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah
hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg
masih kuliah.

Pada suatu hari, ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua
mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah
sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan,ibu
mereka dia yg merawat.Yang dia inginkan hanya satu, semua anaknya
berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata " Pak kami ingin
sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu
tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.bahkan bapak
tidak ijinkan kami menjaga ibu" .

Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya "sudah yg
keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi ,kami rasa ibupun
akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan
berkorban seperti ini? Kami sudah tidak tega melihat bapak,kami janji
kami akan merawat ibu bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka."
Anak2ku,jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu mungkin bapak
akan menikah, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku
itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian".. Sejenak
kerongkongannya tersekat, kalian yg selalu kurindukan hadir di dunia
ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan
apapun. Coba kalian tanya ibumu, apakah dia menginginkan keadaannya
seperti ini ?. Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak
bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang". Kalian
menginginkan bapak yg masih diberi Allah kesehatan dirawat oleh orang
lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit. Sejenak meledaklah tangis
anak2 pak suyatno .Merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk
mata ibu suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat
dicintainya itu..

Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV
swasta untuk menjadi nara sumber di acara islami selepas shubuh dan
merekapun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno kenapa mampu
bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yg sudah tidak bisa
apa2..Disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di
studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru,
disitulah pak suyatno bercerita".

Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak
mencintai karena Allah,semuanya akan luntur. Saya memilih istri saya
menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan
sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan
dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena Allah..dan itu
merupakan ujian bagi saya, sehatpun belum tentu saya mencari
penggantinya apalagi dia sakit,,,setiap malam saya bersujud dan
menangis dan saya dapat bercerita kepada Allah

Diatas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk
menyimpan dan mendengar rahasia saya..

jika ia sebah cinta


jika ia sebuah cinta…..ia tidak mendengar…namun senantiasa bergetar….

jika ia sebuah cinta…..ia tidak buta..namun senantiasa melihat dan merasa..

jika ia sebuah cinta…..ia tidak menyiksa..namun senantiasa menguji..

jika ia sebuah cinta…..ia tidak memaksa..namun senantiasa berusaha..

jika ia sebuah cinta…..ia tidak cantik..namun senantiasa menarik..

jika ia sebuah cinta…..ia tidak datang dengan kata-kata..namun senantiasa menghampiri dengan hati..

jika ia sebuah cinta…..ia tidak terucap dengan kata..namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

jika ia sebuah cinta…..ia tidak hanya berjanji..namun senantiasa mencoba
memenangi..

jika ia sebuah cinta…..ia mungkin tidak suci..namun senantiasa tulus..

jika ia sebuah cinta…..ia tidak hadir karena permintaan..namun hadir karena ketentuan…

jika ia sebuah cinta…..ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan…
 
namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan…
Perlakukan setiap cinta seakan cinta terakhirmu, baru kamu akan belajar cara memberi.
Perlakukan setiap hari seakan hari terakhirmu, baru kamu akan belajar cara menghargai.
Jangan pernah menyerah, ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar, mengandung banyak resiko. Yakinlah pada dirimu ketika kamu berkata : Aku mencintaimu

Posted in Arti Cinta, Bicara Cinta, Madah Cinta, Tentang Cinta

Kamis, 03 Februari 2011

Tidak Sempurna Dgn Cara Yg Sempurna


Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itu bukan pilihan, itulah kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, malah dengan segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, itu adalah pilihan.

Malah ketika kita menyedari bahawa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih untuk mencintainya, itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpati, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa, ada suatu petikan dari filem yang mungkin sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kitabagaimana membuat semuanya berhasil"

Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Malah sangat mungkin ada seseorang yang diciptakan hanya untukmu.
Tetapi tetap kembali padamu.

Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak...

Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan.

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.